Bila senja datang aku selalu nemandang
Melukis wajahmu dengan bias-bias jingga
Bertinta rasa berkuaskan jiwa
Menjadikan langit sebagai kamfasnya
Angin bertiup sayu menyapa raga
Rumput-rumput bergoyang bergerak penuh tanya
Burung-burungpun berkicau dalam teriakannya
Melukis wajahmu dengan bias-bias jingga
Bertinta rasa berkuaskan jiwa
Menjadikan langit sebagai kamfasnya
Angin bertiup sayu menyapa raga
Rumput-rumput bergoyang bergerak penuh tanya
Burung-burungpun berkicau dalam teriakannya
Namun sayang aku tak mengerti bahasa
isyaratnya
Aku hanya memandang dan terus memandang
Raut wajahmu yg terlukis indah di senja sana
Yg membuatku selalu teringat denganmu
Seakan waktu tak bisa menghapusmu dalam benak ku
Aku hanya memandang dan terus memandang
Raut wajahmu yg terlukis indah di senja sana
Yg membuatku selalu teringat denganmu
Seakan waktu tak bisa menghapusmu dalam benak ku
Namun sayang aku tau ini terjadi
Perasaan yg indah menghantui jiwa dalam diri
Yg lama terpendam
Membelenggu rasa tak bertepi
Dengan arus tersembunyi
Perasaan yg indah menghantui jiwa dalam diri
Yg lama terpendam
Membelenggu rasa tak bertepi
Dengan arus tersembunyi
Di saat hati mulai berani meluahkan
rasa ini
Ketakutan datang melanda
Membuat rasa ini terpendam hadirkan resah yg bertapa dalam pusaran sukma...
Ketakutan datang melanda
Membuat rasa ini terpendam hadirkan resah yg bertapa dalam pusaran sukma...
Kisaran, 17 Desember 2015
2 komentar
Post a Comment